Di Indonesia, fenomena mobil kota atau city car kembali digaungkan oleh para manufaktur. Alasannya klise: negara ini butuh mobil kecil yang ekonomis, harganya murah, dan kabarnya anti macet (karena dimensinya yang kecil). Faktanya, klaim bahwa mesin kecil lebih ekonomis memang benar, tapi anti macet? Rasanya tidak di Jakarta. Dan, ujung-ujungnya city car kehilangan keekonomisannya. Selain itu, tak ada lagi city car berkualitas baik di bawah Rp 100 juta. Jadi, harga bukan keunggulan city car. Selain itu, ada banyak pilihan mobil berdimensi lebih besar di luar sana yang harganya bersaing dengan city car.
Namun, ternyata fakta itu tidak menyurutkan niat manufaktur untuk meniagakan city car. Buktinya di negara kita sudah beredar Suzuki Karimun Estilo, Hyundai i10, Kia Picanto, Chevrolet Spark, Suzuki Splash dan Nissan March. Ini masih ditambah dengan kabar bahwa Honda akan ikut serta di segmen ini dengan Honda Brio, lalu Mitsubishi juga segera ikut berperang di segmen tak besar ini.
Lantas jika keekonomisan, harga, dan dimensi bukan lagi daya tarik utama, apa lagi yang akan diandalkan city car? Mengapa manufaktur masih menyukainya? Jawabannya adalah daya serap masyarakat. Ya, sudah menjadi kodrat manusia untuk mencari yang terbaik bagi dirinya, termasuk dalam memilih moda transportasi. Jika dahulu konsumen memakai motor dengan segala konsekuensinya ; kalau hujan basah, dan tak bisa membawa keluarga bepergian dengan nyaman, maka begitu konsumen mendapatkan penghasilan yang cukup, sudah tentu mereka akan melirik mobil untuk dimiliki.
Geliat konsumen semacam inilah 'bahan bakar utama' pemicu manufaktur dalam mengeluarkan mobil-mobil kota yang terjangkau. Nah, Mitsubishi tak ingin kehilangan momentum kebangkitan daya beli khalayak, dan mengeluarkan konsep yang dinamakan e-compact di Geneva Motor Show.
Mobil ini sepanjang 3.740 mm dan lebar 1.680mm, dan diklaim cukup luas sehingga dapat dinaiki oleh lima orang dengan nyaman. City car Mitsubishi juga dilengkapi dengan pilihan mesin 1,0 dan 1,2-liter. Kabarnya mobil ini juga akan dilengkapi dengan brake energy regeneration, engine start/stop system, dan dapat dipasangi mesin listrik. e-Compact akan diluncurkan 2012 di Thailand. Jika tak ada aral melintang, Mitsubishi akan memproduksinya 150.000 hingga 200.000 unit per tahun. Tertarik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar